12 November 2011

AGAMA DAN KEBUTUHAN PERUT


Menurut Feuerbach, bukan Tuhan yang menciptakan manusia, tetapi sebaliknya Tuhan adalah ciptaan angan-angan manusia. Agama hanyalah sebuah proyeksi manusia. Allah, malaikat, surga, neraka tidak mempunyai kenyataan pada dirinya sendiri, melainkan hanya merupakan gambar-gambar yang dibentuk oleh manusia tentang dirinya sendiri. Agama hanyalah sebuah epiphenomenon; ia tidak mempunyai realitas dan arti pada dirinya sendiri, melainkan menunjuk pada sebuah basis yaitu manusia. Menurut Karl Marx dengan ajaran Historical Materialismenya, seseorang menjalankan agama bukan karena ia mengimaninya, melainkan karena ia membutuhkannya dalam kehidupan sehari-hari, karena fungsinya. Niccolo Machiavelli, mengatakan bahwa pada zaman Romawi kuno, golongan bangsawan cepat sekali memanfaatkan agama untuk kepentingan sendiri. Bisa jadi seseorang berbicara masalah A, akan tetapi pada saat yang sama dia melakukan tindakan B yang berlawanan dengan apa yang dibicarakannya. Tingkah laku manusia seperti ini kalau menurut tiga orang di atas ternyata dibentuk oleh kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan perut dan yang di bawah perut.

No comments:

Post a Comment